- Back to Home »
- ASAL MULA DITEMUKAN TINTA DAN BALLPOINT
Posted by : Febry Utari
Selasa, 18 Februari 2014
Di
zaman kuno adalah sangat sulit bagi manusia untuk menghasilkan bahan pencelupan
warga ungu dari bahan alami. Itulah sebabnya mengapa kain celup ungu sangat
jarang dan mahal pada zaman itu.
Adipati
Huan dari Negara Qi masa periode Semi dan Gugur (722 – 481 Sebelum Masehi)
menjadi sangat kejam karena ia lebih menyukai pakaian ungu, maka itu,
menyebabkan para pedagang menaikkan harga barang tenunan warna ungu yang sudah
mahal menjadi sepuluh kali lipat.
Pada
masa Yunani dan Romawi kuno mampu membuat bahan celup kristal (alizarin) ungu
dari akar suatu tanaman, dan mereka memanfaatkan bahan celup alizarin untuk
bahan celup kain serta untuk lukisan. Kekurangannya adalah tidak benar-benar
ungu namun warna yang mendekati burgundy.
Pada
masa Yunani, India dan Persia kuno, mengatasi masalah ini denga
Ketika
ahli ilmu pengetahuan melakukan penelitian materi untuk superkonduktor pada
tahun 1980-an, mereka secara tidak sengaja menghasilkan bahan celup ungu –
BaCuSi206, juga disebut "Ungu Han." BaCuSi206 tidak pernah ditemukan
di alam, dan sulit untuk menghasilkan BaCuSi206 bahkan dengan teknologi modern.
Maka
itu, sangat mengejutkan ketika para ahli dari biro pemeliharaan artifak di
Bavaria, Jerman, yang ikut penelitian teknologi untuk mengawetkan warna lukisan
pada kayu dan patung-patung tentara dan kuda dari tanah liat yang dikubur
bersama dengan Kaisar Pertama dari Dinasti Qin (259 – 210 Sebelum Masehi)
di
China, membuat pengumuman berikut ini ketika mereka menghadiri seminar
Pemeliharaan Artifak 1997 di Taiwan: "Penelitian kami menyimpulkan bahwa
Biru Han (BaCuSi40) dan Ungu Han (BaCuSi206) umum digunakan bahan celup di Gua
Dunhuang di Provinsi Gansu, China (kitab-kitab Buddha, lukisan dan
patung-patung yang berharga) dan terlukis pada kayu
serta
patung-patung tentara dan kuda tanah liat yang dikubur bersama dengan Kaisar
Pertama Dinasti Qin."
Bahan
celup ungu yang tercetak pada tanah liat tentara yang dikubur bersama Kaisar
Pertama Dinasti Qin adalah BaCuSi206, juga dikenal Ungu Han.
Penemuan
lain terhadap bahan celup modern pada artifak kuno berasal dari Amerika
Serikat. Yakni Peta Vinland yang kontroversial. Peta Vinland merupakan sebuah
peta Latin bertanggal 1434. Sekarang disimpan di Yale University. Banyak
ilmuwan berpikir ini nyata, namun banyak yang menganggapnya palsu karena
terdapat zat anatase pada tinta, sebuah bentuk khusus dari dioksida titanium.
Laporan yang dipublikasikan pada Agustus 2002 mengenai jurnal Radiocarbon,
para
ilmuwan menyimpulkan bahwa tanggal perkamen Peta Vinland berkisar 1434 Sebelum
Masehi, atau hampir 60 tahun sebelum Christopher Columbus menginjakkan kaki di
Hindia Barat.
TINTA
Tinta
adalah bahan berwarna yang mengandung pigmen warna yang digunakan untuk
mewarnai suatu permukaan.
Tinta
bersama pena dan pensil digunakan untuk menulis dan menggambar. Tinta merupakan
sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin
dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar
dengan resin tahan air), surfaktan (yaitu unsur basah yang menurunkan tekanan
permukaan dari sebuah cairan,
memungkinkan
penyebaran yang mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara
dua cairan), materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya.
Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta,
pewarna, dan dan bahan-bahan addiktiv lainnya digunakan untuk mengatur aliran,
ketebalan dan rupa tinta ketika kering.bahan
PULPEN
Bolpoin
atau bolpén (bahasa Inggris: ballpoint) adalah alat tulis yang ujungnya menggunakan
bola kecil yang berputar untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang
disimpan dalam kolom berbentuk silinder. Ujung bolpen berupa bola kecil dari
kuningan, baja, atau tungsten karbida yang diameternya berbeda-beda, umumnya
0,7 hingga 1,2 mm.[1] Besar diameter bola berpengaruh pada ketebalan tulisan di
atas kertas.
Tinta
kering dalam seketika setelah bersentuhan dengan kertas. Bolpoin berbeda dengan
pulpen, bolpoin berharga murah dan bebas pemeliharaan.
Awalnya,
alat tulis yang menggunakan tinta adalah pena dan tinta yang digunakan
terpisah. Pena yang digunakan pada awalnya dibuat dari bulu angsa seperti yang
lazim digunakan di Eropa pada abad pertengahan, batang alang-alang air yang
digunakan di Timur Tengah atau bahkan kuas yang digunakan di Cina dan Jepang.
Kelemahannya adalah penggunaannya sering merepotkan para pemakainya karena
tintanya berceceran atau bahkan tumpah di atas kertas.
SEJARAH
Bolpoin
diciptakan oleh jurnalis Hungaria, László Biró pada tahun 1938. Biro
memperhatikan bahwa tinta yang digunakan dalam percetakan surat kabar mengering
dengan cepat dan tidak meninggalkan noda pada kertasnya. Kesulitan-kesulitan
lain saat menggunakan pena untuk mengoreksi naskah-naskah yang ditulis pada
kertas tipis seperti tinta yang melebar, tumpah atau kertas yang sobek karena
sabetan pena yang cukup tajam.
Ujung
sebuah bolpoin
Bersama
saudara lelakinya George, seorang kimiawan, dia mengembangkan ujung pen yang
baru berupa sebuah bola yang dapat berputar dengan bebas pada sebuah lubang.
Saat berputar, bola tersebut akan mengambil tinta dari sebuah kartrij, tinta
membasahi bola kecil yang mengalir secara kapiler dan dengan bantuan gravitasi.
dan kemudian menggelinding agar melekatkannya pada kertas. Karena bola kecil
itulah maka pena baru itu dinamakan ball point pen atau yang lazim dikenal
dengan nama bolpoin.
Rancangan
ini kemudian dipatenkan di Argentina pada 10 Juni 1943 dan dijual dengan merek
Birome, yang masih bertahan hingga saat ini.