- Back to Home »
- ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA
Posted by : Febry Utari
Selasa, 11 Februari 2014
A. Pengertian pernapasan
Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk
hidup (organisme) dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan
sebagai proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida
dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama.
Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.
Pernapasan pada manusia mencakup dua proses, yaitu :
1. Pernapasan eksternal
Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru dengan darah dalam kapiler.
Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru dengan darah dalam kapiler.
2. Pernapasan internal
Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh.
Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh.
Dalam proses pernapasan, oksigen dibutuhkan untuk oksidasi
(pembakaran) zat makanan. Zat makanan yang dioksidasi tersebut yaitu gula
(glukosa). Glukosa merupakan zat makanan yang mengandung energi. Proses
oksidasi zat makanan, yaitu glukosa, bertujuan untuk menghasilkan energi. Jadi,
pernapasan atau respirasi yang dilakukan organisme bertujuan untuk mengambil
energi yang terkandung di dalam makanan.
Hasil utama pernapasan adalah energi. Energi yang
dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya untuk pertumbuhan,
mempertahankan suhu tubuh, pembelahan sel-sel tubuh, dan kontraksi otot.
B. Sistem Pernapasan pada Manusia
Manusia bernapas secara tidak langsung. Artinya, udara untuk
pernapasan tidak berdifusi secara langsung melalui permukaan kulit. Difusi
udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian dalam tubuh, yaitu
gelembung paru-paru (alveolus). Pada pernapasan secara tidak langsung, udara
masuk ke dalam tubuh manusia dengan perantara alat-alat pernapasan.
Alat-alat Pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung,
faring (tekak), laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan),
bronkus (cabang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).
Alat pernapasan manusia
Rongga hidung merupakan jalan masuk oksigen untuk pernapasan,
dan jalan keluar karbon dioksida serta uap air sisa pernapasan. Di dalam rongga
hidung terjadi penyaringan udara dari debu-debu yang masuk bersama udara. Udara
yang masuk ke dalam rongga hidung juga mengalami proses penghangatan agar
sesuai dengan suhu tubuh kita. Demikian juga pula kelembapan udara diatur agar
sesuai dengan kelembapan tubuh kita.
2. Faring (tekak)
Faring berbentuk seperti tabung corong yang terletak di belakang
rongga hidung dan mulut. Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan.
Selain itu, faring juga berfungsi sebagai ruang getar untuk menghasilkan suara.
Alat pernapasan manusia bagian atas
3. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring terdapat di antara faring dan trakea. Dinding laring
tersusun dari sembilan buah tulang rawan. Salah satu tulang rawan tersusun dari
dua lempeng kartilago hialin yang menyatu dan membentuk segitiga. Bagian ini
disebut jakun.
Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis merupakan kartilago elastis
yang berbentuk seperti daun. Epiglotis dapat membuka dan menutup. Pada saat
menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan
tetapi menuju kerongkongan. Pita suara merupakan selaput lendir yang membentuk
dua pasang lipatan dan dapat bergetar menghasilkan suara.
Pita suara manusia
4. Trakea (batang tenggorokan)
Trakea berbentuk seperti pipa yang terletak memanjang di bagian
leher dan rongga dada (toraks). Trakea tersusun dari cincin tulang rawan dan
otot polos. Dinding bagian dalam trakea berlapis sel-sel epitel berambut getar
(silia) dan selaput lendir. Trakea bercabang dua, yang satu menuju paru-paru
kiri dan yang lain menuju paru-paru kanan. Cabang trakea disebut bronkus.
5. Pulmo (paru-paru)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Rongga dada
dan rongga perut dipisahkan oleh sekat, yaitudiafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua
bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari
tiga gelambir dan paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru dibungkus
oleh selaput paru-paru tipis yang disebut pleura.
Di dalam paru-paru, masing-masing bronkus bercabang-cabang
membentuk bronkiolus.
Selanutnya, bronkiolus bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang berakhir
pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus (jamak = alveoli). Alveoli
menyerupai menyerupai busa atau sarang tawon. Jumlahnya alveoli kurang lebih
300 juta. Dinding alveolus sangat tipis dan elastis. Pada alveolus terjadi
difusi atau pertukaran gas pernapasan, yaitu oksigen dan karbon dioksida.
Alveoli yang terdapat di dalam
paru-paru manusia
C. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan merupakan suatu proses yang terjadi dengan sendirinya
(secara otomatis). Walaupun kita dalam keadaan tidur, proses pernapasan
berjalan terus. Pada saat kita bernapas ada dua proses yang terjadi yaitu
inspirasi (proses masuknya udara ke dalam paru-paru) dan ekspirasi (proses
keluarnya udara dari paru-paru). Inspirasi dan ekspirasi terjadi antara 15 – 18
kali setiap menit. Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh otot-otot
diafragma dan otot antartulang rusuk.
1. Pernapasan Dada
Terjadi karena aktivitas otot antartulang rusuk. Bila otot
antartulang rusuk berkerut (berkontraksi), maka tulang-tulang rusuk akan
terangkat dan volume rongga dada akan membesar. Keadaan ini menyebabkan
penurunan tekanan udara di dalam paru-paru. Karena tekanan udara di luar tubuh
lebih besar, maka udara dari luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru.
Dengan demikian terjadilah inspirasi.
Bila otot-otot antartulang rusuk mengendor (relakasasi), yaitu
kembali pada posisi semula, maka tulang-tulang rusuk akan tertekan. Akibatnya,
volume rongga dada mengecil. Keadaan ini mengakibatkan naiknya tekanan udara di
dalam paru-paru.
Pada saat insipirasi (a) rongga dada membesar dan (b) diafragma
mendatar.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut terjadi karena aktivitas otot-otot diafragma
yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Bila otot diafragma berkontraksi,
maka diafragma akan mendatar. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada membesar
sehingga tekanan udara di paru-paru mengecil. Akibatnya, udara luar yang kaya
oksigen masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan. Dengan demikian,
terjadilah inspirasi.
Sebaliknya, bila otot diafragma relaksasi (kembali pada posisi
semula), maka kedudukan diafragma melengkung ke atas. Keadaan ini mengakibatkan
rongga dada membesar. Akibatnya, udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida
terdorong ke luar. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.
Pada saat ekspirasi (a) rongga dada mengecil dan (b) diafragma
melengkung ke atas